LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN AKTIVITAS/KEMAMPUAN MURID BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO DALAM DEEP LEARNING

Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) menjadi semakin relevan untuk mengembangkan kemampuan murid secara holistik. Salah satu kerangka kerja yang dapat mendukung proses tersebut adalah Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes) yang dikembangkan oleh Biggs dan Collis.

Taksonomi SOLO membantu guru merancang aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman murid, mulai dari tingkat prastruktural hingga ke tingkat pemahaman yang lebih kompleks seperti extended abstract. Lembar Kerja (LK) berbasis Taksonomi SOLO dapat menjadi alat yang efektif untuk memandu murid melalui proses deep learning secara sistematis.

Artikel berikut akan membahas:

1. Konsep Taksonomi SOLO dan Hubungannya dengan Deep Learning

2. Prinsip Merancang Lembar Kerja Berbasis Taksonomi SOLO

3. Contoh Lembar Kerja untuk Meningkatkan Kemampuan Murid dalam Deep Learning

4. Strategi Implementasi di Kelas


1. Konsep Taksonomi SOLO dan Hubungannya dengan Deep Learning

Apa Itu Taksonomi SOLO?

Taksonomi SOLO adalah model yang menggambarkan perkembangan pemahaman murid melalui lima tingkatan:

1. Prestruktural

Murid belum memahami konsep sama sekali.

2. Unistruktural

Murid mengenali satu aspek konsep.

3. Multistruktural

Murid memahami beberapa aspek, tetapi belum terhubung.

4. Relasional

Murid dapat menghubungkan berbagai aspek menjadi pemahaman utuh.

5. Extended Abstract

Murid mampu menerapkan konsep ke situasi baru dan berpikir abstrak.

Bagaimana SOLO Mendukung Deep Learning?

Deep learning menekankan pemahaman mendalam, bukan sekadar menghafal. Dengan menggunakan Taksonomi SOLO, guru dapat:

a. Mengidentifikasi level pemahaman murid dan merancang Lembar Kerja yang sesuai.

b. Mendorong berpikir kritis dengan pertanyaan yang semakin kompleks.

c. Membimbing murid dari pemahaman dasar hingga aplikasi kreatif.

2. Prinsip Merancang Lembar Kerja Berbasis Taksonomi SOLO

Agar Lembar Kerja efektif, beberapa prinsip berikut perlu diperhatikan:

a. Gradasi Pertanyaan Sesuai Level SOLO

1. Unistruktural

Pertanyaan sederhana (contoh: "Sebutkan ciri-ciri segitiga sama sisi").

2. Multistruktural

Pertanyaan dengan beberapa elemen (contoh: "Bandingkan segitiga sama sisi dengan segitiga sama kaki").

3. Relasional

Pertanyaan yang membutuhkan analisis (contoh: "Mengapa rumus luas segitiga adalah ½ × alas × tinggi?").

4. Extended Abstract

Pertanyaan aplikatif (contoh: "Bagaimana menggunakan konsep segitiga dalam merancang jembatan yang kuat?").

b. Integrasi dengan Metode Deep Learning

1. Problem-Based Learning (PBL)

Gunakan masalah nyata dalam Lembar Kerja.

2. Inkuiri Terbimbing

Beri ruang bagi murid untuk mengeksplorasi jawaban.

3. Refleksi

Sertakan kolom refleksi di akhir Lembar Kerja untuk menilai pemahaman.

c. Desain yang Interaktif dan Visual

1. Gunakan diagram, tabel, atau mind mapping untuk membantu pemahaman.

2. Sertakan aktivitas kolaboratif seperti diskusi kelompok.

3. Contoh Lembar Kerja untuk Meningkatkan Kemampuan Murid dalam Deep Learning

Judul Lembar Kerja:

"Menerapkan Konsep Geometri dalam Kehidupan Sehari-hari"

Level 1: Unistruktural

Tugas: "Sebutkan tiga benda di sekitarmu yang berbentuk segitiga."

Level 2: Multistruktural

Tugas: "Ukur panjang sisi beberapa segitiga di kelas dan kelompokkan berdasarkan jenisnya."

Level 3: Relasional

Tugas: "Jelaskan mengapa atap rumah biasanya berbentuk segitiga dari segi kekuatan struktur."

Level 4: Extended Abstract

Tugas: "Rancang sebuah poster yang menjelaskan manfaat bentuk segitiga dalam teknologi modern (misal: jembatan, menara)."

4. Strategi Implementasi di Kelas

a. Diagnosis Awal

Gunakan pre-test untuk mengetahui level pemahaman murid.

b. Pengelompokan Fleksibel

Kelompokkan murid berdasarkan level SOLO untuk pendekatan yang lebih personal.

c. Scaffolding

Berikan bantuan bertahap sesuai kebutuhan murid.

d. Evaluasi Formatif

Gunakan rubrik berbasis SOLO untuk menilai perkembangan murid.

Kesimpulan

Lembar Kerja (LK) berbasis Taksonomi SOLO adalah alat yang powerful untuk mendorong deep learning. Dengan pendekatan bertahap, murid tidak hanya memahami materi secara mendalam tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks yang lebih luas. Guru dapat memodifikasi LK sesuai kebutuhan dan kreativitas untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.

Bagaimana pendapat Anda?

Apakah Anda sudah mencoba menggunakan Taksonomi SOLO dalam pembelajaran?

Share pengalaman Anda di kolom komentar!

CONTOH LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN AKTIVITAS/KEMAMPUAN MURID BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO DALAM DEEP LEARNING

Posting Komentar untuk "LEMBAR KERJA PENGEMBANGAN AKTIVITAS/KEMAMPUAN MURID BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO DALAM DEEP LEARNING"