ANALISIS MENDALAM SOAL ASESMEN SUMATIF TENGAH SEMESTER GENAP MATEMATIKA KELAS VII

Matematika, khususnya bentuk aljabar, seringkali menjadi momok bagi peserta didik kelas VII. Hal tersebut terlihat dari hasil Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS) Genap Matematika Kelas VII di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Salatiga, di mana rata-rata nilai kelas sampel hanya 54,6 dengan 26 dari 32 peserta didik belum mencapai ketuntasan. Artikel berikut akan menganalisis soal-soal ASTS tersebut, mengidentifikasi kesulitan peserta didik, serta memberikan solusi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pemahaman bentuk aljabar.

Analisis Soal dan Tingkat Kesulitan

Soal Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS) Matematika kelas VII terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda yang mencakup materi bentuk aljabar, operasi bentuk aljabar, dan penerapannya. Berdasarkan analisis validitas dan reliabilitas, 23 soal valid, sedangkan 7 soal tidak valid dan perlu direvisi.

Soal dengan Tingkat Kesulitan Tinggi

Beberapa soal memiliki tingkat kesulitan tinggi, seperti:

1. Soal Nomor 18:

Menghitung nilai bentuk aljabar −6p² + 5q jika p = −2 dan q = 6.

Jawaban benar:

−6(−2)² + 5(6)

= −6(4) + 5(6)

= −24 + 30

= 6

Kesalahan umum:

Banyak peserta didik salah karena lupa menghitung kuadrat terlebih dahulu.

2. Soal Nomor 20:

Menentukan keliling persegi jika ukuran panjang sisi (2a − 5) dan a = 7.

Jawaban benar:

4 × (2(7) − 5)

= 4 × (14 − 5)

= 4 × 9

= 36

Kesalahan umum:

Banyak peserta didik tidak mengalikan dengan 4 (rumus keliling persegi).

3. Soal Nomor 26:

Hasil kali (x − 3)(x + 3)

Jawaban benar:

x² − 9 (rumus selisih kuadrat).

Kesalahan umum:

Peserta didik sering mengembangkan dengan cara panjang dan melakukan kesalahan perhitungan.

Soal dengan Daya Pembeda Rendah

Soal yang terlalu mudah atau terlalu sulit memiliki daya pembeda rendah, artinya tidak bisa membedakan peserta didik yang paham dan yang tidak.

Contoh:

1. Soal Nomor 4:

"Suatu bentuk matematika yang memuat huruf untuk mewakili bilangan disebut?"

(Jawaban: Aljabar).

Soal tersebut terlalu dasar sehingga hampir semua peserta didik menjawab benar.

2. Soal Nomor 30:

"Operasi y + (5y + 7) =(y + 5y) + 7 menggunakan sifat?"

(Jawaban: Asosiatif).

Masih banyak peserta didik yang bingung membedakan sifat asosiatif dan komutatif.

Kesalahan Peserta Didik dalam Mengerjakan Soal Bentuk Aljabar

Berdasarkan analisis jawaban, kesalahan peserta didik terbagi menjadi beberapa kategori:

1. Kesalahan Konsep Dasar

a. Menganggap variabel dan koefisien sama:

Soal Nomor 5, peserta didik salah mengidentifikasi koefisien sebagai konstanta.

b. Tidak memahami bentuk sederhana aljabar:

Soal Nomor 21:

5(x − 2y) seharusnya disederhanakan menjadi 5x − 10y, tetapi banyak peserta didik memilih 5x − 2y.

2. Kesalahan Operasi Hitung

a. Salah dalam penjumlahan/pengurangan suku sejenis:

Soal Nomor 11:

8x + 9y + 11x + 8y seharusnya jawaban yang benar 19x + 17y, tetapi ada yang menjawab 20x + 16y.

b. Kesalahan distributif:

Soal Nomor 14:

2(x + y) − 3(y − x) seharusnya jawaban yang benar 5x − y, tetapi banyak peserta didik sering lupa mengalikan tanda negatif.

3. Kesalahan dalam Penerapan Rumus

a. Salah menggunakan rumus keliling dan luas:

Soal Nomor 17:

Keliling persegipanjang adalah 2p + 2l, tetapi beberapa peserta didik memilih pl (luas).

b. Tidak memahami pemfaktoran:

Soal Nomor 28:

Bentuk faktor dari 9y −15 + 15x −6 adalah 3(5x + 3y −7), tetapi banyak peserta didik memilih opsi lain yang tentunya salah.

Strategi Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Bentuk Aljabar

Agar peserta didik lebih mudah memahami bentuk aljabar, guru dapat menerapkan strategi berikut:

1. Pembelajaran Kontekstual

a. Contoh nyata dalam kehidupan:

Soal Nomor 16 tentang "Juni memiliki 2 kotak kue dan diberi 12 kue lagi" bisa dijelaskan dengan cerita nyata.

b. Permainan matematika:

Menggunakan puzzle bentuk aljabar atau kartu variabel untuk mempermudah pemahaman.

2. Latihan Berjenjang

a. Mulai dari soal mudah ke sulit:

Misalnya, mulai dari penjumlahan suku sejenis sebelum masuk ke pemfaktoran.

b. Pembahasan kesalahan umum:

Guru bisa membuat daftar kesalahan yang sering dilakukan peserta didik dan membahasnya bersama.

3. Penggunaan Media Visual

a. Diagram bentuk aljabar:

Menggambar persegipanjang untuk menjelaskan konsep keliling dan luas.

b. Animasi interaktif:

Tools seperti GeoGebra atau Desmos dapat membantu visualisasi persamaan bentuk aljabar.

4. Remedial untuk Peserta Didik yang Belum Tuntas

a. Pembelajaran kelompok kecil:

Fokus pada peserta didik yang masih kesulitan dengan materi dasar.

b. Quiz interaktif:

Platform seperti Quizizz atau Kahoot bisa digunakan untuk remedial yang menyenangkan.

Kesimpulan

Hasil Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS) Genap Matematika kelas VII di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Salatiga menunjukkan bahwa pemahaman bentuk aljabar masih menjadi tantangan besar. Dengan menganalisis kesalahan peserta didik dan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat, seperti pendekatan kontekstual, latihan berjenjang, dan penggunaan media visual, guru dapat membantu peserta didik menguasai bentuk aljabar dengan lebih baik.

📌Kunjungi miftahmath.com untuk tips belajar matematika lainnya!

SOAL ASTS GENAP MATEMATIKA KELAS VII

JAWABAN PESERTA DIDIK KELAS SAMPEL

DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK KELAS SAMPEL

UJI VALIDITAS BUTIR SOAL KELAS SAMPEL

UJI RELIABILITAS BUTIR SOAL KELAS SAMPEL

Posting Komentar untuk "ANALISIS MENDALAM SOAL ASESMEN SUMATIF TENGAH SEMESTER GENAP MATEMATIKA KELAS VII"