MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK: STUDI KASUS DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SALATIGA

Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam membangun generasi yang berkualitas. Salah satu indikator keberhasilan pendidikan adalah prestasi belajar siswa, yang dapat dilihat melalui hasil belajar mereka. Namun, tidak semua siswa mampu mencapai prestasi belajar yang optimal, terutama pada mata pelajaran yang dianggap menantang seperti Matematika. Salah satu materi yang sering menjadi tantangan bagi siswa adalah kesebangunan dan kekongruenan. Untuk mengatasi hal tersebut, pendekatan pembelajaran yang inovatif dan efektif diperlukan. Salah satunya adalah pendekatan saintifik.

Dalam tulisan ini, kita akan membahas bagaimana pendekatan saintifik berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IX A Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Salatiga pada materi kesebangunan dan kekongruenan. Penelitian ini dilakukan oleh Miftah Syarifuddin, S.Si., M.Pd., melalui Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada tahun pelajaran 2018/2019.

Latar Belakang Masalah

Prestasi belajar siswa seringkali menjadi tolok ukur keberhasilan suatu proses pembelajaran. Namun, pada kenyataannya, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi Matematika, khususnya pada topik kesebangunan dan kekongruenan. Hal tersebut terlihat dari masih rendahnya nilai harian siswa kelas IX A MTs Negeri Salatiga, di mana hanya 5 (lima) siswa yang mencapai nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan, yaitu 60.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, ditemukan bahwa mereka merasa jenuh dan bosan dengan metode pembelajaran yang konvensional. Oleh karena itu, guru merasa perlu untuk menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih menarik dan efektif, yaitu pendekatan saintifik. Pendekatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dan pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar mereka.

Apa Itu Pendekatan Saintifik?

Pendekatan saintifik adalah metode pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pendekatan tersebut mengacu pada proses ilmiah, di mana siswa diajak untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan menyimpulkan. Dalam konteks pembelajaran Matematika, pendekatan saintifik dapat membantu siswa memahami konsep-konsep abstrak melalui kegiatan yang lebih konkret dan interaktif.

Pendekatan saintifik memiliki beberapa karakteristik utama, antara lain:

1. Berpusat pada siswa

Siswa menjadi subjek aktif dalam pembelajaran, bukan hanya penerima informasi pasif.

2. Melibatkan keterampilan proses sains

Siswa diajak untuk mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan menyajikan informasi.

3. Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

Siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga diajak untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus, yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari beberapa tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana pendekatan saintifik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi kesebangunan dan kekongruenan.

Pra Siklus

Pada tahap pra siklus, peneliti mengamati aktivitas belajar siswa dan melakukan tes awal untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum menerapkan pendekatan saintifik. Hasil observasi menunjukkan bahwa aktivitas siswa di dalam kelas masih kurang baik, dengan skor observasi hanya mencapai 39 dari skor maksimal 120. Selain itu, nilai rata-rata siswa pada tes awal hanya mencapai 68, dengan hanya 7 (tujuh) siswa yang mencapai nilai di atas KKM.

Siklus I

Pada siklus I, peneliti mulai menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Siswa diajak untuk mengamati gambar-gambar yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan informasi, dan menyimpulkan hasil pembelajaran. Setelah siklus I, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78, dengan 19 (sembilan belas) siswa yang mencapai nilai di atas KKM. Hasil observasi juga menunjukkan peningkatan aktivitas siswa, dengan skor observasi mencapai 85.

Siklus II

Pada siklus II, peneliti melanjutkan penerapan pendekatan saintifik dengan beberapa perbaikan berdasarkan refleksi dari siklus I. Siswa diajak untuk lebih aktif dalam diskusi kelompok dan presentasi. Hasilnya, nilai rata-rata siswa meningkat lagi menjadi 85, dengan 24 (dua puluh empat) siswa yang mencapai nilai di atas KKM. Skor observasi juga meningkat menjadi 108, menunjukkan bahwa aktivitas siswa di dalam kelas sudah sangat baik.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi kesebangunan dan kekongruenan. Pada pra siklus, hanya 7 (tujuh) siswa yang mencapai nilai di atas KKM, dengan nilai rata-rata 68. Setelah penerapan pendekatan saintifik pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 19 (sembilan belas) siswa, dengan nilai rata-rata 78. Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat lagi menjadi 24 (dua puluh empat) siswa, dengan nilai rata-rata 85.

Selain peningkatan prestasi belajar, aktivitas siswa di dalam kelas juga mengalami peningkatan yang signifikan. Pada pra siklus, skor observasi hanya 39, yang menunjukkan aktivitas siswa masih kurang baik. Namun, setelah penerapan pendekatan saintifik, skor observasi meningkat menjadi 85 pada siklus I dan 108 pada siklus II, menunjukkan bahwa aktivitas siswa di dalam kelas sudah sangat baik.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi kesebangunan dan kekongruenan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan nilai siswa, tetapi juga meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.

Beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini adalah:

1. Pendekatan saintifik dapat diterapkan pada kelas dengan karakteristik serupa

Jika kelas tersebut memiliki masalah serupa dengan kelas IX A MTs Negeri Salatiga, pendekatan ini dapat menjadi solusi yang efektif.

2. Pendekatan saintifik dapat dicoba pada mata pelajaran lain

Selain Matematika, pendekatan ini juga dapat diterapkan pada mata pelajaran lain yang membutuhkan pemahaman konsep yang mendalam.

Penutup

Pendekatan saintifik telah terbukti efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi kesebangunan dan kekongruenan. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, pendekatan tersebut tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga meningkatkan motivasi dan partisipasi mereka dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pendekatan saintifik layak untuk dipertimbangkan sebagai salah satu metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

PTK

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS IX A MTs NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019”

Posting Komentar untuk "MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK: STUDI KASUS DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SALATIGA"