BUKU "PROCEDURAL THINKING VS CONCEPTUAL THINKING: WHICH ONE TO WIN?"

Matematika sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang menantang bagi banyak siswa. Namun, sebenarnya matematika bukan hanya tentang menghitung bilangan atau mengikuti rumus-rumus tertentu. Matematika adalah tentang berpikir, baik itu berpikir prosedural maupun berpikir konseptual. Kedua jenis pemikiran tersebut memiliki peran penting dalam memahami dan menyelesaikan masalah matematika. Lalu, mana yang lebih efektif? Mari kita bahas lebih dalam.

Apa Itu Berpikir?

Sebelum membahas lebih jauh tentang procedural thinking dan conceptual thinking, penting untuk memahami apa itu berpikir. Berpikir adalah aktivitas mental yang dilakukan oleh seseorang untuk mempertimbangkan, memutuskan, atau memahami sesuatu. Dalam konteks pendidikan, berpikir adalah keterampilan kognitif yang dapat dikembangkan dan dipelajari. Setiap siswa memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda, dan tugas pendidik adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan tersebut.

Berpikir bukan hanya tentang mengingat atau menghafal, tetapi juga tentang memahami, menganalisis, dan menciptakan solusi. Ketika seorang siswa merumuskan masalah, menyelesaikan soal, atau mencoba memahami suatu konsep, ia sedang melakukan aktivitas berpikir. Berpikir juga berkaitan erat dengan konteks sosial dan lingkungan, sehingga siswa perlu dibiasakan untuk berpikir dalam situasi yang berbeda-beda.

Hakikat Pembelajaran Matematika

Matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah. Matematika memiliki struktur yang logis dan sistematis, mulai dari konsep yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Oleh karena itu, matematika sering digunakan sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

Pembelajaran matematika tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan siswa bagaimana menghitung atau menyelesaikan soal, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. Siswa perlu memahami konsep-konsep matematika secara mendalam, bukan hanya menghafal rumus atau prosedur. Dengan memahami konsep, siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi yang berbeda dan menyelesaikan masalah dengan lebih efektif.

Procedural Thinking dalam Matematika

Procedural thinking atau berpikir prosedural adalah jenis pemikiran yang berfokus pada langkah-langkah atau prosedur yang harus diikuti untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam matematika, berpikir prosedural sering dikaitkan dengan kemampuan siswa untuk melakukan perhitungan, mengikuti algoritma, atau menggunakan rumus-rumus tertentu.

Kelancaran prosedural (procedural fluency) adalah salah satu komponen penting dalam kecakapan matematis siswa. Kelancaran prosedural mengacu pada kemampuan siswa untuk melakukan prosedur matematis secara fleksibel, efisien, dan efektif. Siswa yang memiliki kelancaran prosedural dapat menyelesaikan soal matematika dengan cepat dan akurat, tanpa harus bergantung pada alat bantu seperti kalkulator.

Namun, berpikir prosedural tidak hanya tentang menghafal langkah-langkah atau rumus. Siswa juga perlu memahami kapan dan bagaimana menggunakan prosedur tersebut dengan tepat. Misalnya, dalam menyelesaikan soal pengurangan multidigit, siswa perlu memahami konsep nilai tempat dan bagaimana melakukan "pinjaman" dengan benar. Tanpa pemahaman konseptual yang mendalam, siswa mungkin akan kesulitan dalam menerapkan prosedur tersebut.

Conceptual Thinking dalam Matematika

Conceptual thinking atau berpikir konseptual adalah jenis pemikiran yang berfokus pada pemahaman konsep-konsep matematika secara mendalam. Berpikir konseptual melibatkan kemampuan siswa untuk melihat hubungan antara konsep-konsep matematika, mengidentifikasi pola, dan membuat generalisasi.

Pemikiran konseptual sangat penting dalam matematika karena banyak konsep matematika yang saling terkait. Misalnya, untuk memahami konsep pecahan, siswa perlu memahami konsep pembagian dan perkalian. Tanpa pemahaman konsep yang baik, siswa mungkin akan kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang lebih kompleks.

Berpikir konseptual juga melibatkan kemampuan siswa untuk melihat masalah secara keseluruhan dan mengidentifikasi pola atau hubungan yang tidak terlihat jelas. Misalnya, dalam menyelesaikan soal geometri, siswa perlu memahami hubungan antara sudut, sisi, dan bentuk-bentuk geometri. Dengan pemahaman konseptual yang baik, siswa dapat menyelesaikan masalah dengan lebih kreatif dan inovatif.

Procedural Thinking vs Conceptual Thinking: Mana yang Lebih Efektif?

Kedua jenis pemikiran tersebut, procedural thinking dan conceptual thinking, sebenarnya saling melengkapi. Siswa perlu menguasai kedua jenis pemikiran tersebut untuk dapat menyelesaikan masalah matematika dengan efektif. Namun, ada beberapa perbedaan penting antara keduanya.

1. Procedural Thinking Lebih Berfokus pada Langkah-Langkah

Berpikir prosedural lebih berfokus pada langkah-langkah atau prosedur yang harus diikuti untuk menyelesaikan masalah. Hal tersebut sangat berguna dalam menyelesaikan soal-soal rutin atau soal yang membutuhkan perhitungan cepat.

2. Conceptual Thinking Lebih Berfokus pada Pemahaman Konsep

Berpikir konseptual lebih berfokus pada pemahaman konsep-konsep matematika secara mendalam. Hal tersebut sangat berguna dalam menyelesaikan soal-soal yang membutuhkan analisis dan kreativitas.

3. Procedural Thinking Lebih Terstruktur

Berpikir prosedural cenderung lebih terstruktur dan mengikuti langkah-langkah yang sudah ditentukan. Hal tersebut membuatnya lebih mudah dipelajari dan diajarkan.

4. Conceptual Thinking Lebih Fleksibel

Berpikir konseptual lebih fleksibel dan memungkinkan siswa untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Hal tersebut membuatnya lebih efektif dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.

Best Practice dalam Menggunakan Procedural Thinking dan Conceptual Thinking

Dalam prakteknya, siswa perlu menguasai kedua jenis pemikiran tersebut. Berikut adalah beberapa best practice yang dapat membantu siswa mengembangkan procedural thinking dan conceptual thinking:

1. Menggabungkan Kedua Jenis Pemikiran

Siswa perlu belajar bagaimana menggabungkan kedua jenis pemikiran tersebut. Misalnya, dalam menyelesaikan soal matematika, siswa dapat menggunakan berpikir prosedural untuk melakukan perhitungan, sambil menggunakan berpikir konseptual untuk memahami konsep di balik soal tersebut.

2. Menggunakan Berbagai Strategi

Siswa perlu belajar menggunakan berbagai strategi dalam menyelesaikan masalah. Misalnya, dalam menyelesaikan soal aljabar, siswa dapat menggunakan strategi substitusi atau eliminasi, sambil memahami konsep di balik setiap strategi.

3. Mengembangkan Pemahaman Konseptual

Siswa perlu mengembangkan pemahaman konseptual yang mendalam. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mempelajari konsep-konsep matematika secara bertahap, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.

4. Melatih Kelancaran Prosedural

Siswa juga perlu melatih kelancaran prosedural mereka. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara berlatih menyelesaikan soal-soal matematika secara rutin, sehingga siswa dapat melakukan perhitungan dengan cepat dan akurat.

Kesimpulan

Baik procedural thinking maupun conceptual thinking memiliki peran penting dalam pembelajaran matematika. Siswa perlu menguasai kedua jenis pemikiran tersebut untuk dapat menyelesaikan masalah matematika dengan efektif. Procedural thinking membantu siswa dalam melakukan perhitungan dan mengikuti langkah-langkah yang sudah ditentukan, sementara conceptual thinking membantu siswa dalam memahami konsep-konsep matematika secara mendalam dan melihat masalah dari berbagai sudut pandang.

Dengan menggabungkan kedua jenis pemikiran tersebut, siswa dapat menjadi lebih kreatif, inovatif, dan efektif dalam menyelesaikan masalah matematika. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk membantu siswa mengembangkan kedua jenis pemikiran tersebut, sehingga mereka dapat mencapai potensi terbaik mereka dalam matematika.

Artikel tersebut diadaptasi dari buku "Procedural Thinking vs Conceptual Thinking dalam Matematika: Which One to Win?" oleh Miftah Syarifuddin. Buku "Procedural Thinking vs Conceptual Thinking dalam Matematika: Which One to Win?" membahas secara mendalam tentang perbedaan antara procedural thinking dan conceptual thinking, serta bagaimana kedua jenis pemikiran tersebut dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran matematika.

Judul Buku: Procedural Thinking vs Conceptual Thinking dalam Matematika: Which One to Win?
Penulis: Miftah Syarifuddin
ISBN: 978-623-267-209-3
Penerbit: Kun Fayakun
Cetakan Pertama: Mei 2020

Posting Komentar untuk "BUKU "PROCEDURAL THINKING VS CONCEPTUAL THINKING: WHICH ONE TO WIN?""